Kenapa dalam setiap agama selalu ada niat atau do’a yang diucapkan jika akan melakukan sesuatu? Dalam Islam misalnya, saat mau makan harus berdo’a, mau puasa niat, mau sholat niat, mau berhubungan sex sekalipun ada niat dan do’anya. Dalam level terhalusnya, para ilmuwan fisika Quantum menjelaskan bahwa dunia ini hanyalah suatu pusaran energi yang selalu berkomunikasi, bertautan dan dipengaruhi oleh kesadaran pikiran dan perasaan kita sendiri. Semua benda dan kejadian adalah vibrasi quanta yang terus berubah, bergerak, yang dipengaruhi oleh kesadaran kita. Maka dari itu kita selalu disarankan oleh agama untuk berpikir positif, bertindak positif, yah itulah yang sebaiknya kita lakukan. Karena pikiran, perasaan dan tindakan yang kita pilih setiap detiknya akan menggetarkan alam quanta menjadi vortex yang mewujud nyata (realita).
Semua pikiran dan perasaan dikendalikan oleh kesadaran, maka cek dulu kesadaran kita, upgrade kesadaran kita untuk dapat mengupgrade vibrasi kita menjadi positif. Saat niat baik dengan vibrasi baik, kemungkinan besar hasil realitanya juga baik, ini tergantung faktor-faktor X yang mempengaruhi string vibrasi kita. Tidak heran kenapa nenek moyang kita rela melakukan ritual-ritual seperti puasa, mandi kembang (kalau sekarang SPA), adalah dalam rangka merilekan tubuh, menguatkan hati dengan segala afirmasi mantra, dan membersihkan pikiran negatif, yang ujungnya untuk meningkatkan kesadaran.
Islam juga mengajarkan yang demikian, adanya ritual-ritual sholat, puasa, zakat, haji, adalah dalam rangka meningkatkan kesadaran. Sadar kita sebagai quanta alam semesta yang merupakan bagian dari Sumber Atomnya. Sejatinya kita terhubung dengan Sumber Atom alam semesta, jika kita menyadarinya. Kesimpulannya, kesadaran yang baik akan menghasilkan niat yang baik dalam setiap langkah kehidupan, niat yang baik menghasilkan vibrasi yang baik dan mewujud menjadi realita yang baik. Sesederhana itu rumusnya tapi tidak mudah untuk dapat mengkonversinya, karena kesadaran manusia selalu naik turun.